Senin, 10 Juni 2013

Minggu, 09 Juni 2013

DHCP (Dynamic Configuration Protocol)

DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.

Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.
* DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat “menyewakan” alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows 2000 Server, Windows Server 2003, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.

* DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 2000 Professional, Windows XP, Windows Vista, atau GNU/Linux) memiliki perangkat lunak seperti ini.

Server adalah sebuah komputer yang sebagai induk dari semua komputer itu yang berkumpulan atau yang masuk dalm jaringan…bila server itu mati kita tidak bisa share dengan orang banyak……..karena server sebgai induk dari semuanya.

*Fungsi DHCP ini adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer yang melakukan request.
Baca Selengkapnya..

Kamis, 23 Mei 2013

SAMBA

    Samba adalah program yang dapat menjembatani kompleksitas berbagai platform system operasi Linux(UNIX) dengan mesin Windows yang dijalankan dalam suatu jaringan komputer. Samba merupakan aplikasi dari UNIX dan Linux, yang dikenal dengan SMB(Service Message Block) protocol. Banyak sistem operasi seperti Windows dan OS/2 yang menggunakan SMB untuk menciptakan jaringan client/server. Protokol Samba memungkinkan server Linux/UNIX untuk berkomunikasi dengan mesin client yang mengunakan OS Windows dalam satu jaringan.

  Samba adalah sebuah software yang bekerja di sistem operasi linux, unix dan windows yang menggunakan protokol network smb (server massage block). Smb adalah sebuah protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh Microsoft dan OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-server yang menyediakan sharing file dan printer serta tugas-tugas lainnya yang berhubungan.


   Samba adalah himpunan aplikasi yang bertujuan agar komputer dengan sistem operasi Linux, BSD( atau UNIX lainnya) dapat bertindak sebagai file dan print server yang berbasis protokol SMB (session message block).

Fungsi Samba?
1. Menghubungkan antara mesin Linux (UNIX) dengan mesin Windows. Sebagai perangkat lunak cukup banyak fungsi yang dapat dilakukan oleh samba software, mulai dari menjembatani sharing file, sharing device, PDC, firewall, DNS, DHCP, FTP, webserver, sebagai gateway, mail server, proxy dan lain-lain. Fasilitas pengremote seperti telnet dan ssh juga tersedia. Salah satu keunggulan lainnya adalah adanya aplikasi pengaturan yang tidak lagi hanya berbasis teks, tetapi juga berbasis grafis yaitu swat. Menempatkan masin Linux/UNIX sebagai PDC (Primary Domain Controller) seperti yang dilakukan oleh NT dalam jaringan Wondows.

2.  Samba PDC (Primary Domain Controller) bertujuan sebagai komputer yang akan melakukan validasi user kepada setiap client yang akan bergabung dalam satu domain tertentu, dengan kata lain hanya user yang terdaftar yang diijinkan masuk ke domain tersebut dan mengakses semua fasilitas domain yang disediakan.

3.  Dapat berfungsi sebagai domain controller pada jaringan Microsoft Windows.

Keunggulan Samba?
1.   Gratis atau free

2.   Tersedia untuk berbagai macam platform

3.   Mudah dikonfigurasi oleh administrator

4. Sudah terhubung langsung dengan jaringan dan jarang ditemui masalah dalam penggunaannya di  jaringan

5.   Mudah dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan administrator

6. Dapat diandalkan karena jarang terjadi kesalahan, kecuali sever computer anda bermasalah dengan perangkat kerasnya.

7.   Mempunyai performa yang maksimal.

Baca Selengkapnya..

Kamis, 25 April 2013

VLSM (Variable Lenght Subnet Mask)


VLSM adalah teknik yang memungkinkan administrator jaringan untuk membagi ruang alamat IP ke subnet yang berbeda ukuran, tidak seperti ukuran Subnetting. Untuk menyederhanakan VLSM adalah dengan memecah alamat IP ke subnet (beberapa tingkat) dan mengalokasikan sesuai dengan kebutuhan individu pada jaringan. Hal ini juga dapat disebut IP tanpa kelas pengalamatan. Sebuah classful menangani mengikuti aturan umum yang telah terbukti berjumlah pemborosan alamat IP.
Sebelum Anda dapat memahami VLSM, Anda harus sangat akrab dengan alamat IP struktur.
Cara terbaik Anda dapat mempelajari bagaimana subnet subnet (VLSM) adalah dengan contoh. Mari kita bekerja dengan diagram di bawah ini:



Melihat diagram, gambar tersebut memiliki tiga LAN terhubung satu sama lain dengan dua link WAN.
Hal pertama yang harus diwaspadai adalah jumlah subnet dan jumlah host. Dalam hal ini, sebuah ISP dialokasikan 192.168.1.0/24. Kelas C
HQ = 50 host yang
RO1 = 30 host
RO2 = 10 host
2 WAN link
Kami akan mencoba dan subnet 192.168.1.0 / 24 untuk kesungguhan ini jaringan yang memungkinkan sejumlah total 254 host saya sarankan Anda mendapatkan akrab dengan tabel di bawah ini.




Mari kita mulai dengan HQ dengan 50 host, dengan menggunakan tabel di atas:
Disini meminjam 2 bit dengan nilai 64. Ini adalah yang paling dekat kita bisa mendapatkan untuk 50 host.
HQ - alamat 192.168.1.0 / 26 Jaringan
HQ = 192.168.1.1 Gateway alamat
192.168.1.2 alamat, bermanfaat Pertama
192.168.1.62 - alamat dapat digunakan terakhir. Jumlah total ruang alamat -192.168.1.2 untuk 192.168.1.62
192.168.1.63 akan menjadi alamat broadcast (ingat untuk cadangan alamat pertama dan terakhir untuk Jaringan dan Broadcast)
HQ Jaringan Topeng 255.255.255.192 - kami mendapat 192 dengan menambahkan nilai bit dari kiri ke nilai yang kami pinjam = 128 +64 = 192
Alamat HQ akan terlihat seperti ini 192.168.1.0 / 26
RO1 = 30 host
Kami meminjam 3 bit dengan nilai 32; ini lagi adalah yang paling dekat kita bisa mendapatkan jumlah host yang diperlukan.
RO1 alamat akan mulai dari 192.168.1.64 - alamat Jaringan
Sekarang kita menambahkan 32 ke 64 kami pinjam sebelumnya = 32 +64 = 96
RO1 = 192.168.1.65 Gateway alamat
192.168.1.66 - alamat IP Pertama digunakan
192.168.1.94 - alamat IP terakhir yang dapat digunakan
192.168.1.95 Broadcast address - address space total - 192.168.1.66 -192.168.1. 94
Jaringan Masker 255.255.255.224 Yaitu 128 +64 +32 = 224 atau 192.168.1.64/27
RO2 = 192.168.1.96 Jaringan alamat
Kami meminjam 4 bit dengan nilai 16. Itu yang paling dekat kita bisa pergi.
96 +16 = 112
Jadi, 192.168.1.97 Gateway-alamat
192.168.1.98 - alamat dapat digunakan Pertama
192.168.1.110 - alamat dapat digunakan terakhir
192.168.1.111 siaran
Tuan Jumlah total ruang alamat - 192.168.1.98 192.168.1.110 untuk
Jaringan Masker 255.255.255. 240 atau 192.168.1.96 / 28
WAN link = kita meminjam 6 bit dengan nilai 4
= 112 + 4 = 116
WAN link dari HQ untuk RO1 alamat jaringan akan menjadi 192.168.1.112 / 30:
HQ se0 / 0 = 192.168.1.113
RO1 se0 / 0 = 192.168.1.114
Masker untuk kedua link = 255.255.255 252 (kami punya 252 dengan menambahkan nilai bit kita meminjam yaitu.
124 +64 +32 +16 + 8 +4 = 252
WAN link 2 = 112 +4 = 116
WAN Link dari HQ untuk RO2 alamat Jaringan = 192.168.1.116 / 30
HQ = 192.168.1.117 subnet mask 255.255.255.252
RO2 = 192.168.1.118 Subnet mask 255.255.255.252
Baca Selengkapnya..

Rabu, 24 April 2013

Pemograman Sistem client Server


Pemograman Sistem client Server dengan menggunakan bahasa pemograman java.
cara membuat program client server adalah sebagai berikut :


1. Gunakan lebih dari 1 komputer gunanya untuk membuat server dan client .
2. Buka aplikasi netbeans pada masing-masing komputer dan beri nama projek komputer 1  beri nama SERVER dan projek 2 beri nama CLIENT.
3. Masukan coding server ke komputer SERVER dan coding client ke Komputer CLIENT, contoh coding server dan client ada di bawah ini.
4. Dalam coding client ganti coding localhost dengan ip komputer Server.
contoh coding client "  Socket s=new Socket("10.0.0.4", 5111);"  dengan mengubah jadi "  Socket s=new Socket("192.168.0.1", 5111);" tergantung ip yang kita setting di komputer sever.
5. Setelah coding client dan server success di running maka isi dalam  komputer client seperti berikut ini:

1. Ini client maka akan muncul di komputer CLIENT 





    dan di komputer SERVER




Coding dari Server
**********************************************************************
package tugas_server;

import java.io.IOException;
import java.io.ObjectInputStream;
import java.io.ObjectOutputStream;
import java.net.ServerSocket;
import java.net.Socket;
import java.util.logging.Level;
import java.util.logging.Logger;

public class Tugas_server {

    public static void main(String[] args) {
        try {
            ServerSocket ss = new ServerSocket(5111);
            Socket s;
            String balasan;
            String balasan2;
            ObjectInputStream in = null;
            ObjectOutputStream out = null;
            s = ss.accept();
            out = new ObjectOutputStream(s.getOutputStream());
            out.flush();
            in = new ObjectInputStream(s.getInputStream());
            balasan = "";
            balasan2 = "";
            while (true) {
                balasan = "";
                balasan2 = "";
                balasan = ReadMessage(in);
                if (balasan.equals("exit")) break;
                else {
                    if(balasan.equals("ini client"))
                    {
                    SendMessage("ini server, masukan username", out);
                    balasan2 = ReadMessage(in);
                    if (balasan2.equals("admin")){ SendMessage("Selamat Datang Admin", out);}
                    else {
                        if (balasan2.equals("user")){SendMessage("Selamat Datang User", out);}
                        else SendMessage("username tidak diketahui", out);
                        }
                    }
                    else
                    {
                        SendMessage("perintah tidak diketahui", out);
                }
            }
            }
    in.close();
    out.close();
    s.close();
    ss.close();
}catch (IOException ex){
    Logger.getLogger(Tugas_server.class.getName()).log(Level.SEVERE,null,ex);
    }
    }
 public static String ReadMessage(ObjectInputStream in)
 {
 String Reader="";
 try {
     Reader=(String)in.readObject();
 }catch (IOException ex){
     Logger.getLogger(Tugas_server.class.getName()).log(Level.SEVERE,null,ex);
 }catch (ClassNotFoundException ex){
     Logger.getLogger(Tugas_server.class.getName()).log(Level.SEVERE,null,ex);
 }
 System.out.println(Reader);
 return Reader;
 }
 public static void SendMessage(String word, ObjectOutputStream out)
 {
     try{
         out.writeObject(word);
         out.flush();
     }catch (IOException ex){
         Logger.getLogger(Tugas_server.class.getName()).log(Level.SEVERE,null,ex);
     }
    }

}


***********************************************************************

Coding Client.

package tgs_client;
import java.util.Scanner;
import java.io.IOException;
import java.io.ObjectInputStream;
import java.io.ObjectOutputStream;
import java.net.Socket;
import java.util.logging.Level;
import java.util.logging.Logger;

/**
 *
 * @author UNLA
 */
public class Tgs_Client {

    /**
     * @param args the command line arguments
     */
    public static void main(String[] args) throws IOException{
        Socket s=new Socket("10.0.0.4", 5111);
        ObjectInputStream in=null;
        ObjectOutputStream out=null;
        Scanner scanf=new Scanner(System.in);
        String input="";
        String balasan;
        String balasan2;
        out=new ObjectOutputStream(s.getOutputStream());
        out.flush();
        in=new ObjectInputStream(s.getInputStream());
        balasan = "";
        balasan2="";
        while(true)
        {
            balasan="";
            balasan2="";
            input=scanf.nextLine();
            SendMessage(input, out);
            if(input.equals("exit"))break;
            else
            {
                balasan=ReadMessage(in);
                if(balasan.equals("ini server, masukkan username"))
                {
                    input=scanf.nextLine();
                    SendMessage(input, out);
                    balasan2=ReadMessage(in);

                }
            }
        }
        in.close();
        out.close();
        s.close();

        // TODO code application logic here
    }
public static void SendMessage(String word, ObjectOutputStream out)
{
    try{
        out.writeObject(word);
        out.flush();
    } catch (IOException ex){
        Logger.getLogger(Tgs_Client.class.getName()).log(Level.SEVERE, null, ex);
    }
}
public static String ReadMessage(ObjectInputStream in)
{
    String reader="";
    try{
        reader=(String) in.readObject();
    } catch (IOException ex){
        Logger.getLogger(Tgs_Client.class.getName()).log(Level.SEVERE, null, ex);
    } catch (ClassNotFoundException ex){
        Logger.getLogger(Tgs_Client.class.getName()).log(Level.SEVERE, null, ex);
    }
    System.out.println(reader);
    return reader;
}
}
Baca Selengkapnya..

Rabu, 10 April 2013

Sistem Terdistribusi

Sistem distribusi adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan pengiriman pesan (message passing). 
Sistem terdistribusi merupakan kebalikan dari Sistem Operasi Prosesor Jamak. Pada sistem tersebut, setiap prosesor memiliki memori lokal tersendiri. Kumpulan prosesornya saling berinteraksi melalui saluran komunikasi seperti LAN dan WAN menggunakan protokol standar seperti TCP/IP. Karena saling berkomunikasi, kumpulan prosesor tersebut mampu saling berbagi beban kerja, data, serta sumber daya lainnya.
Sistem terdistribusi dapat dikatakan sebagai suatu keberadaan beberapa komputer yang bersifat transparan dan secara normal, setiap sistem terdistribusi mengandalkan layanan yang disediakan oleh jaringan komputer.

Dalam penggunaanya sistem terdistribusi sangat diperlukan karena: 

Performance
Sekumpulan prosesor dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi daripada komputer yang terpusat
Distribution
Banyak aplikasi yang terlibat, sehingga lebih baik jika dipisah dalam mesin yang berbeda (contoh: aplikasi perbankan, komersial)
Reliability
Jika terjadi kerusakan pada salah satu mesin, tidak akan mempengaruhi kinerja system secara keseluruhan
Incremental Growth
Mesin baru dapat ditambahkan jika kebutuhan proses meningkat
Sharing Data/Resource
Resource adalah:
– Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.
– Meliputi hardware (e.g. disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data, obyek data).
Communication
Menyediakan fasilitas komunikasi antar manusia 

Beberapa contoh dari sistem terdistribusi yaitu : 

1. Intranet
Jaringan(proprietary) yang teradministrasi secara lokal dan dapat terhubung ke internet melalui firewall juga adanya layanan internal dan eksternal didalamnya.

2. Internet
Jaringan global yang menghubungkan compute satu sama lain dan dapat berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol.


3. World wide web
Arsitektur client/server tebuka yang diterapkan di atas infrastruktur internet dan juga shared resources melalui URL.

4. Mobile dan sistem komputasi ubiquitous
Sistem telepon Cellular (e.g., GSM) Resources dishare : frekuensi radio, waktu transmisi dalam satu frekuensi, bergerak, komputer laptop, ubiquitous computing, handheld devices, PDA, etc

5. Sistem terdistribusi multimedia
Biasanya digunakan pada infrastruktur internet
-Karakteristik
Sumber data yang heterogen dan memerlukan sinkronisasi secara real time
-Video, audio, text Multicast
Contoh:
- Teleteaching tools (mbone-based, etc.)
- Video-conferencing
- Video and audio on demand

6. Sistem telepon seperti ISDN, PSTN
7. Manajemen jaringan seperti Administrasi sesumber jaringan
8. Network File System (NFS) seperti Arsitektur untuk mengakses sistem file melalui jaringan.

Karateristik SisTer (Sistem terdistribusi)
         • Concurrency: Beberapa komputer dapat berjalan sekaligus dengan tugas yang berbeda
                  – Sinkronisasi dan koordinasi dengan message  passing
                  – Sharing resources
                       Contoh: WEB diakses oleh bnyk orang
                   – Masalah umum dalam sistem concurrent
                        -Deadlock
                        -Komunikasi yang tidak handal

         • No global clock: Pada sistem terdistribusi, tidak ada satu proses tunggal yang mengetahui global
            state sistem saat ini (disebabkan oleh concurrency)
         • Independent failure: kegagalan komputer/jaringan bisa terjadi kapan saja

Baca Selengkapnya..

Proxy

Tentang Proxy

Dalam lingkungan pekerjaan, pendidikan, dan lain-lain penggunaan internet benar-benar dibutuhkan oleh setiap orang. Hal ini tentu menjadi suatu masalah administrator jaringan, karena administrator harus mengelola pemakaian jaringan tersebut agar bekerja optimal.

Sebagai contoh admin harus mengelola dan monitoring pemakaian jaringan tersebut agar benar-benar efisien dan terbagi oleh semua user, membatasi konten apa saja untuk diakses, dan lain-lain.


Apa itu Proxy?
Proxy adalah sebuah komputer server yang digunakan sebagai perantara antara pengguna dan internet. Untuk analoginya proxy sebagai perantara antara pihak pertama (user) dalam berhubungan dengan pihak kedua (internet), jadi pada saat user melakukan akses internet maka proxy sebagai perantara yang menyampaikan request dari user tersebut ke internet dan sebaliknya. Disini user tidak langsung berhubungan dengan internet tetapi dengan menggunakan perantara proxy server user bisa terhubung internet.

Apa Keuntungannya?
Proxy mempunyai banyak peran disini, tanpa proxy adminstrator akan sulit mengelola suatu jaringan, dan pasti permasalahan pasti akan banyak timbul, seperti load internet yang besar karena bandwith yang tidak dibatasi, pembagian bandwith yang tidak adil, dan lain-lain.

Di sini proxy mengatasi masalah tersebut, karena fungsi utama proxy yaitu melakukan proses sharing, caching, filtering, sehinggajaringan dapat terkelola dengan baik.

• Sharing
Semua user bisa bersama-sama saling terhubung ke proxy server dan dapat melakukan akses internet secara bersamaan melalui proxy server.

• Caching
Semua request yang diminta user dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu oleh proxy server dalam cache proxy, sehingga apabila user ingin mengakses situs atau konten yang sama, proxy tidak perlu lagi menghubungi alamat yang menyediakan konten tersebut, jadi user dapat mengakses konten tersebut dari cache yang disimpan proxy dan proses membuka halaman web tersebut akan menjadi lebih cepat.
Contoh :
Hari pertama user pertama kali membuka www.facebook.com (misalnya) kemudian proxy menghubungi server yang bersangkutan untuk meminta data www.facebook.com , setelah dapat request yang diminta disampaikan ke user dan proxy menyimpan data tersebut kedalam cache proxy. Dihari kedua user yang berbeda ingin mengakses alamat yang sama, karena proxy mengetahui alamat yang diminta ada didalam cache, jadi proxy memberikan alamat tersebut tanpa harus menghubungi server yang bersangkutan.

• Filtering
Proxy dapat diatur agar dapat melakukan penyaringan terhadap konten-konten yang tidak diinginkan seperti  judi, sara, pishing, porno, dan konten-konten yang memerlukan bandwith besar, atau yang lainnya. Sehingga semua user tidak dapat mengakses konten-konten tersebut.
Fungsi lain proxy server yaitu dapat menentukan user mana saja yang bisa mengakses internet, membagi dan membatasi bandwith para user, membatasi download, melakukan pengaturan untuk akses-akses situs tertentu pada jam waktu yang diinginkan.
Hal ini mempermudah pekerjaan adminsrator jaringan, karena disini peran adminstrator jaringan hanya terpusat pada proxy server. Sehingga administartor hanya perlu melakukan monitoring penggunaan proxy dan melakukan troubleshoot apabila service proxy sedang down atau bermasalah.

Implementasi Proxy
Penggunaan proxy yaitu dengan menggunakan suatu PC server yang telah diinstall Sistem Operasi (OS) dan aplikasi proxy, seperti MS Proxy Server, WinGate pada Sistem Operasi Windows Server. Dan Squid, OOPS, Privoxy, Paco pada Sistem Operasi Linux Server. Kemudian proxy server tersebut dihubungkan dengan jaringan lokal dan internet.


Gambar di atas menjelaskan hubungan proxy server dengan jaringan lokal pada ethernet 1 (eth1) ip address 292.166.1.1 dan hubungan antara ethernet 0 (eth0) ip address 82.12.24.42 dengan internet.

Bagaimana Cara Kerja Proxy?
Pada saat user dari jaringan lokal (292.166.1.3) mengakses internet (www.facebook.com) lewat browser maka PC client tersebut akan menghubungi proxy server melalui eth1 (292.166.1.2) kemudian proxy server meneruskan request tersebut melalui eth0 (82.12.24.42), kemudian diteruskan ke alamat server yang direquest user, setelah mendapat respon balik ke proxy server akan diteruskan kembali ke user. Dan terbukalah tampilan www.facebook.com pada browser user.


Kemudian agar user dapat menggunakan proxy server maka dilakukan beberapa pengaturan pada aplikasi yang dipakai user, misalnya pada browser Mozilla Firefox pengaturan ada di ToolsOptionsAdvancedNetworkSettings, kemudian pilih Manual proxy configuration, dan isi IP proxydan port nya.

Pengaturan tersebut juga dilakukan pada aplikasi-aplikasi yang membutuhkan koneksi internet, misalnya Internet download manager (IDM), Yahoo messanger, Antivirus untuk melakukan update definisi virus atau program, dan lain-lain
Baca Selengkapnya..